LAPORAN
PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM
"analisis alat dan bahan laboratorium , NERACA DAN MIKROSKOP"

Di susun oleh :
- AFRILIA FELDA SIAHAYA -
Prodi :
BIOLOGI-A

Program studi s-1 pendidikan Biologi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan muhammadiyah (UNIMUDA) sorong 2019




ALAT ALAT LABORATORIUM

1. Alat Alat Laboratorium | Gelas Ukur
Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur volume larutan, mulai dari volume 10mL hingga 2L. Gelas ukur berbentuk pipa dan umumnya terbuat dari bahan plastik (polipropilen) yang dilengkapi dengan bagian bawah yang lebar, sebagai kaki untuk menjaga kestabilan gelas ukur.


2. Alat Alat Laboratorium | Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik. bentuknya kira kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi tersedia dalam berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm.


3. Alat Laboratorium Kimia | Labu Ukur
Labu ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi.


4. Alat- Alat Laboratorium | Labu Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman.


5. Alat Alat Lab | Gelas Beaker atau Gelas Piala
Gelas yang sering disebut gelas piala dan gelas kimia ini adalah alat laboratorium yang berfungsi sebagai penampung. Alat berbentuk silinder dengan alas datar ini, biasa digunakan untuk bahan kimia dengan sifat korosif yang terbuat dari PPTE. Dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji sebagai penutup.

Terdapat beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai dari 25 mL hingga 3 L. Gelas beaker terbuat dari bahan borosilikat atau plastik.


7. Pipet tetes
Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur. Alat ini terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda. Macam-macam pipet diantaranya yaitu; Pipet tetes, pipet ukur dan pipet volume.




BAHAN – BAHAN KIMIA di LABORATORIUM

1. Etanol C2H5OH biasanya disebut alkohol berupa zat cair tidak
berwarna, mudah menguap dan terbakar, jika diminum memabukkan.
Etanol digunakan sebagai pelarut, dapat juga sebagai
desinfektan.
2. Formalin 40% (Formalin). Larutan 40% formaldehida (HCHO) di
dalam air, tidak berwarna, mudah menguap, beracun, berfungsi
sebagai pencegah hama atau bahan pengawet, misalnya untuk
mengawetkan hewan-hewan kecil dalam botol.
3. Gliserol (Gliserol) CH2OH.CHOH.CH2OH disebut juga gliserin,
berupa cairan agak kental mudah larut dalam air.
4. Yodium kristal (Iodine, Crystal). Zat padat berwarna abu-abu,
kehitaman, mudah menyublim dengan uap berwarna ungu,
dan korosif. Berbahaya jika tertelan atau terkena kulit. Yodium
digunakan segai reagen dalam uji Amilum seperti halnya Lugol.
Lugol adalah larutan yodium dalam kalium yodida.
5. Aluminium sulfat (Aluminium sulphate) Al2(SO4)316H2O. Berupa
kristal garam berwarna putih, larut dalam air, dan dapat digunakan
sebagai pengganti tawas.
6. 
Asam sulfat teknis (Sulphuric acid, technical) H2SO4. Zat cair
tak berwarna, bersifat racun, sangat korosif jika terkena kulit,
menimbulkan luka yang parah, dan dapat merusak kain. Asam
sulfat teknis digunakan sebagai asam kuat.





NERACA

Adalah suatu alat untuk mengukur massa benda.
Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah kilogram (kg).
Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N).
Untuk mengukur massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan. 

Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti :
neraca Ohauss
neraca digital.
neraca analitis dua lengan
neraca lengan gantung


Neraca Ohauss 
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.

Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas.
Contohnya : Neraca Ohaus tiga lengan


Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser.
Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:
Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,….., 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram
Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, ………, 500gr.
Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr.



MIKROSKOP

Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Fungsi utamanya adalah untuk melihat bayangan suatu benda yang lebih besar dan jelas.

Alat optik ini mengunakan dua buah lensa positif, yang dekat objek disebut lensa objektif dan yang dekat dengan lensa disebut lensa okuler. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskep adalah maya, terbalik dan diperbesar.

Jenis-Jenis Mikroskop
1. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya ialah jenis type mikroskop dengan menggunakan cahaya sebagai sumber energinya untuk dapat memperbesar bayangan dari objek yang akan diamati, dengan kata lain bahwa mikroskop jenis cahaya ini memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi untuk bisa memperbesar dengan jelas bayangan dari objek.

Mikroskop cahaya ini memiliki  3 lensa pembesaran. yakni antara lain sebagai berikut : a. Lemah (4 kali/10 kali) b. Sedang (40 kali) c. Kuat (100kali)

Dan juga lensa okuler mempunyai pembesaran 10 kali. Sehingga mikroskop cahaya ini kebanyakan memiliki pembesaran yang maksimum sebanyak 1000 kali oleh ukuran yang sebenarnya.

Pada jenis mikroskop cahaya, terdapat juga perbedaan pada lensa yang dipunyai, antar alain sebagai berikut :
Mikroskop cahaya yang hanya mempunyai 1 lensa okuler (monokuler) Jenis satu lensa okuler (monokuler) ini hanya bisa untuk melihat panjang dan lebar dari objek yang akan diamati.
Mikroskop cahaya yang mempunyai 2 lensa okuler (binokuler) Jenis satu lensa okuler (binokuler) atau yang dikenal juga dengan Mikroskop Stereo ini bisa untuk melihat panjang, lebar dan tinggi objek yang akan diamati secara 3 dimensi (3D).

2. Mikroskop elektron
Mikroskop elektron yaitu jenis type mikroskop dengan mempergunakan elektron sebagai sumber energinya untuk dapat memperbesar bayangan dari objek yang akan diamati, dengan kata lain bahwa mikroskop jenis elektron ini memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk bisa memperbesar dengan jelas bayangan dari objek.
Pada mikroskop jenis elektron, magnet digunakan untuk pengganti dari lensa dengan fungsi untuk memusatkan elektron (sumber energi) ke objek. yaitu antara lain sebagai berikut :

Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) Mikroskop transmisi elektron (TEM) bekerja dengan cara menembuskan elektron kepada objek yang akan diamati dan gambaran dari objek yang akan diamati akan terlihat di layar.
Mikroskop Elektron Scanning Mikroskop Elektron Scanning bekerja dengan cara memberikan gambaran permukaan, jaringan dan struktur objek yang diamati dan bisa menampilkan gambaran objek yang akan diamati tersebut dengan gambaran 3 dimensi (3D).

Komentar

Postingan Populer